Ya, kami tahu kebingungan anda memilih merk cctv yang murah tetapi bagus. Ada Avtech yang katanya buatan Taiwan, ada Hikvision yang katanya nomer satu di Cina, ada I****ti yang katanya juga buatan Taiwan, dan juga ada CCTV merk A****c, Dahua, Vivotek dan lainnya. Apalagi jika dimasukkan merk CCTV terkenal buatan Sony, Panasonic, Samsung, Honeywell, Axis, D-Link atau Pelco.
Merk CCTV Cina di Indonesia
Jika kita mencari CCTV secara online via Google. Merk A di toko X harganya 300rb, di toko Y harganya 400rb dan di toko Z harganya 200rb. Merk B lebih tinggi spesifikasinya, sudah 800TVL, tapi kok harganya lebih murah dari merk A yang hanya 700TVL ? Apalagi....dan apalagi...Si Bejo bilang merk A jelek, gampang rusak...tapi si Amir berkata sebaliknya, justru merk A adalah CCTV murah tapi bagus kualitasnya. Laaa...mana informasi yang benar ? Mana harga yang wajar ? Dan di mana belinya selain online ?
Tulisan ini akan panjang, jadi carilah tempat yang tenang dan sediakan waktu khusus. Jangan baca sambil lalu karena penyesalan selalu datang terlambat, yaitu setelah anda terlanjur membeli kemahalan atau dipakai beberapa bulan sudah rusak. Materi yang akan kita bahas adalah :
1. Cara cek merk CCTV Cina
2. Cara cek kualitas CCTV Cina
3. Kamera Analog - IP Camera - CCTV Hybrid
4. DVR - NVR - Hybrid DVR
Perbandingan hasil 3,6mm wide lens
Silahkan klik masing-masing gambar untuk mendownload file aslinya. Screenshot ini kami ambil di showroom kami, Avtech Centre, Jalan Raya Mulyosari 42c [Blok PDD-40] telp. 031-5983000. Tolak ukur yang kami gunakan adalah layar LCD TV di sebelah kiri.
Hasil CCTV Cina 3,6mm wide lens
Hasil CCTV Hikvision lensa 3,6mm wide
Hasil CCTV Avtech lensa 3,6mm wide lens
Hasil IP Camera Hikvsion 1,3Mega pixel
Hasil IP Camera Hikvsion 3 Mega Pixel
Cara Cek Merk CCTV Cina
Karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka satu-satunya cara kita mengecek kualitas merk CCTV secara efisien hanya melalui internet dan bertanya kepada teman-teman. Kan tidak mungkin berangkat sendiri ke Cina hanya untuk membeli paket CCTV sejumlah 4 - 5 juta. Tiket dan akomodasinya saja lebih dari itu. Belum lagi masalah garansi produknya. Masak mau dikirim ke Cina untuk retur atau servis.
Nah, pertanyaannya adalah ngecek di website mana ? Kan semua orang selalu ngomong produknya paling bagus, paling murah, paling banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkenal. Kita toh tidak bisa percaya begitu saja dengan testimony klien...ini dunia maya dimana identitas bisa dipalsu, telepon bisa ditulis tapi "Telepon yang anda tuju tidak terdaftar !" atau tersambung namun tidak pernah diangkat.
Tempat jual beli online di indonesiaUntungnya ada tokobagus.com yang kini berubah menjadi Olx.co.id yang bisa kita jadikan acuan untuk menilai kepopuleran suatu produk. Anda bisa mengetikan kata "Samsung Galaxy" di OLX dan langsung muncul ratusan iklan dari seluruh Indonesia. Atau "Evercross" yang jumlahnya juga hampir sama dengan iklan Samsung.
Jumlah iklannya akan menjadi puluhan jika anda mengetikkan merk "Mito", "Xiaomi" atau "Nexus". Anda akan melihat tulisan 0 data untuk pencarian jika mengetikan "Nito" atau "LalaMi". Karena memang tidak ada merk hape Nito dan LalaMi di pasar Indonesia.
Namun anda salah jika berpikir bahwa jumlah iklan yang banyak berarti merk tersebut produknya paling bagus. Anda harus memahami perbedaan barang bagus dengan barang terkenal. Barang terkenal adalah barang yang paling dikenal masyarakat. Merknya telah menjadi merk generik sehingga bisa diterima oleh pasar dan diasumsikan dengan produk berkualitas.
Produk terkenal dengan produk yang berkualitas itu berbeda. Barang berkualitas itu biasanya mahal sehingga tidak bisa dibeli semua orang.
Sebagai contohnya HP Samsung Galaxy S6 dengan iPhone 6. Keduanya sama-sama bagus dan berkualitas. Tetapi penjualan Samsung Galaxy S6 lebih banyak daripada iPhone 6 karena harganya lebih murah. Artinya orang yang mampu beli S6 lebih banyak daripada orang yang mampu beli iPhone 6. Karena itulah jumlah iklan Samsung di OLX.com lebih banyak daripada iPhone 6.
Nah, mengapa harus menggunakan tokobagus sebagai referensi untuk menilai suatu produk ? Pertama, tokobagus...eh OLX... susah di manipulasi informasinya.
Tidak mungkin membuat ratusan iklan yang berbeda deskripsi, foto dan nomer penjualnya setiap hari. Apalagi sekarang iklan gratisan di OLX hanya dibatasi maksimal 10 per user.
Kedua, OLX adalah portal jual beli terbesar dan terkenal di Indonesia. Jadi hampir semuanya menggunakan OLX untuk menjual produknya.
Ketiga atau terakhir, untuk mengecek harga produk yang paling up-to-date dan bersaing. Sekalipun tidak ada patokan harga yang tepat, tetapi ada range harga yang bisa kita dapatkan, misalnya untuk kamera CCTV Avtech KPC133 antara 400 hingga 500 ribu.
Tentu saja anda bisa mengunakan portal jual beli lainnya untuk mendapatkan informasi harga dan kualitas suatu produk. Ada Lazada.co.id yang mengkhususkan menjual produk baru atau Kaskus.co.id yang lebih tepat dimasukkan sebagai forum terbesar di Indonesia. Kami menggunakan OLX karena website tersebut memiliki brand jual beli yang kuat di benak masyarakat Indonesia.
Cara cek CCTV melalui portal jual beli online
Nah, pertanyaannya adalah portal jual beli apa yang paling terkenal di Cina ? Karena dari website itulah kita bisa mengetahui informasi merk CCTV Cina terkenal dan terbagus. Dari portal jual beli Cina itulah kita bisa mendapatkan informasi produk yang paling obyektif, terbaru dan akurat.
Sebenarnya ada tiga website yang paling terkenal di Cina, Alibaba.com, Aliexpress.com dan TaoBao.com. Semua situs tersebut dimiliki oleh grup Alibaba.com.
Sekalipun ketiganya adalah portal jual beli, namun segmen pasarnya berbeda. Penjual yang ada di Alibaba.com adalah produsen dan perusahaan besar atau distributor atau master dealer. Mereka hanya melayani penjualan besar saja, tidak mau melayani anda yang hanya membeli 1 DVR dan 4 CCTV. Tentu saja harga produknya super murah karena ada minimal order.
Nah, anda harus membeli di AliExpress.com jika ingin membeli paket CCTV tadi.
Sedangkan TaoBao.com lebih dikhususkan sebagai portal jual beli masyarakat Cina saja. Coba saja anda buka, dijamin termenung-menung sendiri melihat tulisan dewa.
Dari Alibaba dan Aliexpress ini anda akan menemukan banyak sekali merk CCTV di Cina sana, tetapi anehnya, hampir sedikit sekali yang dijual di Indonesia. Contohnya Dahua, padahal merk itu terkenal di Cina dan India, juga salah satu produsen CCTV terbesar di dunia. Mengapa bisa begini ?
Mudah sekali menjawab pertanyaan ini. Di kalangan importir, ada istilah terkenal yang bunyinya, "Jual barang Cina itu gak enak di depan, untungnya dinikmati orang lain." Karena siapa saja yang punya duit bisa beli langsung dari pabriknya. Semakin banyak, semakin murah harganya. Mereka tidak memiliki konsep ATPM atau Agen Tunggal Pemegang Merk.
Misalnya saja anda membeli produk Dahua. Anda mengeluarkan biaya promosi, membayar sales keliling dan menghutangi downline agar bisa memasarkan merk ini. Setelah babak belur bertahun-tahun akhirnya usaha anda mulai menuai hasilnya. Merk Dahua diterima di Indonesia dan penjualan anda meningkat selama beberapa waktu lalu terjun bebas kembali.
Penyebabnya adalah importir baru yang juga ikut-ikutan menjual merk Dahua. Harga jual mereka lebih murah dari anda karena tidak perlu menambahkan biaya promosi produk. Lalu masuk importir baru lagi, tambah lagi persaingannya. Tambah lagi importir baru, terus-terus dan terus sampai harga jualnya nyungsep-sep. Kita yang susah, orang lain yang menikmati hasilnya.
Cara cek harga CCTV online melalui alibaba dan aliexpress
Dari pengalaman itulah para importir tidak lagi mendatangkan merk CCTV & DVR tertentu tetapi membeli produk "blank" lalu diberi merk sendiri.
Kita sebagai pembeli tentu saja tidak tahu kualitas dan harganya. Sekalipun anda sekarang sudah tahu cara mengecek merk dan harganya melalui Alibaba tetapi anda tidak benar-benar tahu CCTV model ini dari merk apa terus diubah jadi merk apa karena terlalu banyak pabrik CCTV di Cina.
Sekalipun anda menemukan foto CCTV yang sama dengan CCTV yang anda beli tetap tidak bisa dijadikan patokan merk aslinya.
Karena chipset, image sensor dan komponen di dalamnya bisa saja berbeda. Dengan kata lain anda membeli produk KW2 seharga KW1. Jangan menyalahkan penjualnya karena keputusan pembelian sebenarnya di tangan anda sendiri. Prinsip berdagang itu membeli semurah-murahnya lalu dijual semahal-mahalnya. Kita semua tahu prinsip itu bukan ?
Produk yang demikian tidak bisa dikatakan sebagai CCTV palsu karena memang tidak ada produk asli yang dipalsukan. Bukankah model dan disain CCTV ya dari dulu seperti itu ? Penjualnya juga tidak bisa disebut sebagai penipu...loh dia jual dengan merk yang berbeda dengan harga yang berbeda juga kan ?
Jadi sebenarnya ada dua jenis CCTV Cina yang akan anda temui di pasaran.
Pertama, CCTV OEM. Yaitu CCTV yang dibuat dari pabrik yang sama, dengan spesifikasi yang sama, kualitas yang sama, harga yang sama namun tanpa merk pabriknya. Jenis yang kedua adalah CCTV model sama dengan spesifikasi yang berbeda. Bisa lebih tinggi atau malahan lebih rendah kualitasnya.
Harga Hikvision Online
Nah, disinilah masalahnya, masalah bagi pembeli awam seperti kita ini. Modelnya sama, specnya sama tapi kok harganya dan merknya beda. Yang merk A harganya 2 kali lebih mahal dari merk B. Apa maksudnya ini ?
- Kemungkinan pertama, penjualnya mengambil untung terlalu besar.
- Kemungkinan kedua, penjualnya adalah tangan ketiga atau keempat.
- Ketiga, barangnya benar-benar berbeda.
Memang tidak enak menjadi penjual, selalu ditanggapi negatif lebih dulu. Padahal tidak semua penjual benar-benar tukang cekik leher. Hanya karena ada satu dua penjual yang tidak benar, semuanya dianggap seperti itu. Bukankah masih ada kemungkinan bahwa kedua produk tersebut berbeda kualitas sekalipun memiliki model yang sama ?
Bagaimana caranya kita bisa mengecek kualitas merk CCTV itu bagus dan murah ? Gampang, anda harus membandingkan langsung merk yang satu dengan merk lainnya sambil membaca spesifikasi teknis kamera dan DVR-nya.
Cara Mengecek Kualitas CCTV Cina
Oh...Tidaak ! Kami tidak menyuruh anda mendatangi satu-persatu penjual CCTV. Tidak efisien itu. Ada banyak cara mengecek kualitas CCTV secara online. Salah satunya melalui Youtube.com
Sayangnya, tidak semua merk CCTV bisa anda temukan di Youtube. Bukan berarti merk tersebut jelek loh. Karena membuat video Demo CCTV itu sedikit sulit, jadi tidak semua produsen bersedia berinvestasi di sana. Atau bisa juga karena memang produknya berkualitas rendah sehingga hasil rekamannya ya begitu itu. Ada harga ada rupa, betul tidak ?
Cara cek kualitas CCTV dengan Youtube
Kami lebih menyarankan anda untuk melihat video CCTV di Youtube daripada melihat gambar screenshot cameranya karena hasil akhir yang kita butuhkan adalah video, bukan foto. Dari video kita bisa melihat ketajaman image sensornya, akurasi warnanya dan frame rate-nya.
Jika merk CCTV yang ingin anda beli tidak ada di youtube, maka pertimbangkan untuk mencari merk lainnya lebih dulu. Menunda sehari tidak akan membuat dunia kiamat bukan ? Kamera dan DVR-nya memang murah, tetapi anda belum memperhitungkan biaya pemasangan dan alat tambahan yang memang tidak dimasukkan agar paket CCTV yang dijual kelihatannya murah.
Harga paket CCTV di Surabaya dan Jakarta
Berdasarkan data di OLX, rata-rata harga paket CCTV Cina yang murah adalah Rp 2.000.000 - Rp 3.500.000. Bahkan beberapa seller mengatakan sudah lengkap, tidak perlu keluar uang sepeser pun. Kami kagum sekali dengan penjual yang militan seperti ini. Kok bisa masuk perhitungan labanya ?
Dibutuhkan minimal 2 orang untuk memasang CCTV. Butuh waktu 1 hari kerja untuk memasang 4 kamera. Setelah kamera terpasang, harus di sesuaikan lagi angle view-nya. Kemudian di setting internet agar bisa di akses melalui handphone. Jika lancar, benar-benar sehari selesai, dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Jika ada trouble, maka butuh waktu 2 hari.
Karena CCTV adalah barang elektronik yang memiliki masa garansi yang panjang, minimal 1 tahun maka biaya kunjungan, servis ataupun retur juga harus diperhitungkan. Katakan saja, setelah seminggu terpasang, tiba-tiba salah satu kamera mati tanpa sebab, maka biaya ini juga menjadi tanggungan penjual loh.
Biasanya sistem kulakan CCTV cina itu sistem lepas, artinya unit yang rusak tidak bisa dikembalikan ke importirnya. Pembeli memang mendapatkan garansi, tetapi itu garansi toko, bukan dari principle-nya. Jadi yang menanggung kerugiannya adalah Seller. Makanya kami kagum dengan penjual yang militan ini.
Apakah mungkin bisa mendapatkan Paket CCTV 4 channel plus biaya pemasangannya denga uang 2-3 juta ? Dengan garansi 1 tahun, bisa merekam ? Bisa dilihat dari ponsel dan dengan kualitas yang bagus dan servis yang memuaskan ?
Mari kita belajar bersama-sama tentang sistem CCTV.
Kamera Analog - IP Camera - CCTV Hybrid
Ada dua fungsi utama CCTV, yaitu monitoring dan identifiying. Untuk memonitor, kita memerlukan kamera yang memiliki sudut pandang luas. Sedangkan untuk mengidentifikasi kita membutuhkan kamera yang tajam.
Perbandingan kamera cctv analog dengan IP Camera
Karena itu ada dua jenis kamera CCTV yang beredar di pasaran, jenis dome dan jenis bullet. Keduanya mewakili kebutuhan ini. Kamera dome memiliki angle view yang luas, sedangkan kamera bullet sudut pandangnya sempit (narrow view). Nah, kesalahan umum yang terjadi di masyarakat adalah kamera dome itu adalah kamera indoor sedangkan kamera bullet itu untuk outdoor.
Bukan bentuk kamera Dome atau Bullet yang perlu anda perhatikan, tetapi ukuran lensanya, sudut pandangnya dan Ingress Protection Code.
Memang 80% anggapan ini benar, tetapi tidak semua kamera bullet itu bisa dipasang di luar ruangan. Anda harus melihat spesifikasinya, tepatnya di bagian IP atau Ingress Protection. IP ini memiliki 2 angka yang mewakili ketahanan produk terhadap debu, air dan tekanan. Anda bisa melihat daftar lengkapnya di wikipedia. Untuk mudahnya, carilah kamera yang memiliki IP67 untuk ditaruh di luar ruangan. Boleh menggunakan IP65 jika mau ditaruh di teras rumah.
Mengapa harus menggunakan kamera dome untuk fungsi pengawasan dan kamera bullet untuk melihat wajah orang ? Kami akan menjawab pertanyaan ini dengan pertanyaan pula, " Jenis kamera apa yang anda pakai ?"
Teknologi CCTV saat ini sedang mengalami perkembangan pesat yang bisa disimpulkan dengan kalimat, "semakin murah dan semakin tajam." Jadi sebenarnya tidak perlu lagi menggunakan dua kamera untuk dua fungsi yang berbeda. Cukup satu kamera untuk mengawasi sekaligus mengenali benda atau wajah seseorang.
Dua kamera yang berbeda itu anda perlukan jika menggunakan sistem CCTV analog karena keterbatasan sensor kameranya. Teknologi analog ini sudah terlalu tua untuk diterapkan di jaman ini, kemampuan maksimal sensornya hanya 976x496 TVL. Dan ketajaman gambarnya pun akan berkurang lagi karena harus dirubah dari format analog ke format digital.
Perbandingan hasil video cctv hikvsion cina dengan avtech taiwan
CCTV Hikvision analog dome
Hasil video IP Camera Avtech
Salah satu cara untuk melihat penurunan kualitas gambarnya ialah dengan menancapkan kamera cctv langsung ke TV. Anda bisa membandingkan kualitasnya dengan kamera yang melalui DVR lalu disambungkan ke monitor. Ada penurunan kualitas sekitar 25% karena konversi ini.
Dengan IP Camera kita hanya perlu satu CCTV untuk mengawasi sekaligus mengenali sesuatu karena kamera jenis ini memiliki resolusi tinggi dan tidak membutuhkan konversi karena format videonya sudah digital. Jadi tidak ada penurunan kualitas. Untuk mengidentifikasi, anda hanya perlu membesarkan gambarnya tanpa kuatir akan ngeblur atau pecah. Semakin tinggi resolusi kamera, semakin baik pula hasil zoom-nya.
Dengan kata lain, jumlah kamera yang anda butuhkan akan berkurang jika menggunakan IP Camera. Anda mungkin hanya perlu 4 IP camera dibandingkan 8 Analog camera. Namun sayangnya sistem IP Camera ini belum cocok diimplementasikan di Indonesia.
Sebagai contohnya anda mau pasang 4 IP Camera, masing-masing kamera resolusinya 2 Megapixel. Mengapa 2 Mp ? Karena harganya terpaut sedikit dengan kamera 1,3Mp. Total bandwith 4 kamera adalah 8Mb (2mp x 4 biji). Idealnya adalah 8 Mb, tetapi internet 6Mb sudah cukup, jangan kurang dari 6Mbps karena hasil streamingnya pasti akan putus-putus. Itu baru 4 kamera. Anda akan dua kali lebih pusing jika ada 8 atau 16 kamera. Berapa kecepatan internet yang kita butuhkan ? Berapa biaya perbulannya ?
Screenshot cctv analog hikvision
Screenshot IP Camera Avtech
Generasi baru CCTV, HD-TVI. Kombinasi Analog dan IP CameraAtas dasar itulah dikembangkan sistem baru yang akan menghasilkan gambar seperti IP Camera dan hemat bandwith internet. Sistemnya bermacam-macam, ada HD-SDI, ada HD-TVI, Ada HD-CVI.
Dari ketiganya, HD-TVI lebih banyak digunakan karena jarak kabel CCTV dengan DVR bisa 500m, sedangkan HD-SDI dan HD-CVI jarak maksimalnya 100 meter.
Kelebihan kedua sistem HD on Analog ini adalah harganya jauh lebih murah daripada Network camera.
Video HD-TVI 1080p yang diambil pada malam hari
Screenshot hasil kamera HD-TVI 1080p Avtech
Video kamera analog 700TVL yang diambil pada malam hari
Screenshot kamera analog 700TVL malam hari
DVR - NVR - Hybrid DVR
Ya, kita semua tahu fungsi utama alat ini adalah untuk merekam CCTV. Dan hanya sebagian kecil yang tahu bahwa alat ini diperlukan agar CCTV yang kita pasang bisa dilihat online melalui handphone, tablet atau komputer di rumah kita. Saya yakin 90% dari anda tidak tahu bahwa hasil rekaman CCTV itu dipengaruhi oleh harga DVR-nya.
Mengapa ada DVR 4 channel seharga 1 juta, 2 juta dan 3 juta ? Dimana perbedaannya ? Mengapa harus beli DVR jika bisa direkam dengan komputer ? Mari kita teliti spesifikasi beberapa DVR yang dijual di pasaran.
Selain membeli DVR anda juga perlu beli harddisk sebagai media perekamnya. Anda bisa melihat CCTV secara live tanpa perlu memasang HDD, anda juga bisa melihat secara online melalui HP sekalipun DVR anda tidak ada harddisknya. Yang tidak bisa anda lakukan adalah playback hasil rekaman. Kejadian 1 jam yang lalu tidak ada datanya, bahkan kejadian 2 detik lalu pun tidak bisa anda lihat kembali. Ketika terjadi kejahatan, anda tidak memiliki alat buktinya.
Nah, kemungkinan pertama perbedaan harga DVR adalah si penjual tidak memasukan harga harddisk dalam paket CCTV murahnya. Karena kalo harddisknya dimasukkan ke dalam paket, jadinya tidak murah lagi. Bayangkan, 1 buah HDD 500gb itu harganya sekitar 600ribuan. Tapi sayang sekali jika anda terjebak kata "murah" ini, karena harga harddisk 1.000gb hanya terpaut 200ribuan. Mana yang akan anda beli jika melihat dua daftar harga ini ?
1. HDD 500Gb = Rp 650.000
2. HDD 1Tb = Rp 875.000
Kemungkinan kedua adalah spesifikasinya memang beda. Gambarnya memang sama, bentuknya memang 100% serupa. Tetapi harganya beda 2 kali lipat. Jadi di mana perbedaannya atau poin mana yang harus kita perhatikan ketika melihay spesifikasi teknis DVR ?
Kembali ke fungsi utama DVR sebagai alat perekam, maka informasi hasil rekaman itulah yang harus kita jadikan dasar untuk membeli DVR.
Mari kita bandingkan DVR Avtech AVC792 seharga Rp 2.000.000 dengan DVR Hikvision DS-7004HVI-SH seharga Rp 1.000.000. Bayangkan, keduanya sama-sama DVR 4 channel. Sama-sama bisa merekam, sama-sama bisa dilihat dari handphone dan sama-sama bergaransi resmi. Tetapi perbedaan harganya adalah Rp 900.000. Hampir dua kali lipatnya. Ini yang jual ngawur atau memang benar-benar berbeda ? Di mana letak perbedaannya ?
1. IPS VS FPS
IPS adalah Image Per Second, sedangkan FPS adalah Frame Per Second. Keduanya sama-sama digunakan untuk menilai kehalusan gerakan sebuah video. 30 ips berarti ada 30 gambar/image per 1 detik. 30 fps juga berarti ada 30 gambar/frame per detiknya. Jadi kualitas video 30fps dengan kualitas video 30ips sama bagusnya. Lalu mengapa yang satu menggunakan IPS sedangkan lainnya FPS ?
Karena masing-masing memilih teknologi konversi yang berbeda. Mereka yang memilih IPS men-compress gambar menggunakan teknologi JPEG, sedangkan FPS menggunakan teknologi MPEG. Kedua teknologi ini sama-sama baiknya, tinggal mau pilih yang mana ? Kita sebagai pengguna CCTV tidak perlu memusingkan IPS/FPS ini. Toh perbedaannya hampir tidak signifikan. Kita tidak akan tahu jika dihadapkan pada blind test teknologi ini.
Justru yang perlu kita perhatikan adalah angka sebelum FPS / IPS ini karena pengaruhnya besar terhadap hasil rekaman CCTV kita.
2. 12 fps VS 30 fps
12 fps berarti ada 12 gambar dalam 1 detik, sedangkan 30 fps adalah 30 gambar dalam 1 detik. Mana yang lebih halus pergerakannya ? Jelas 30 fps. Lalu apa hubungannya dengan CCTV ?
CCTV adalah video, dan video adalah kumpulan gambar. Tujuan utama memasang CCTV adalah merekam video. Jadi bagus atau tidaknya CCTV diukur dari hasil rekamannya, bukan tampilan live view-nya. Loh... ternyata hasil live view dan record view berbeda ya ?
Betuk sekali, Apa yang anda lihat tidak sama dengan apa yang anda rekam. Artinya tampilan live CCTV bisa 30 fps tetapi rekamannya hanya 10 fps. Mengapa bisa begini ? Karena harga prosesor untuk DVR ada yang mahal dan yang murah. Gampangannya ada yang single core, dual core dan quad core. Belum lagi prosesor GPU untuk mengolah gambarnya, harganya bisa dua kali harga prosesor DVR.
Sebagai gambarannya, gambar yang ditangkap oleh kamera CCTV Analog akan dikompres / dikecilkan dulu sebelum dikirim ke DVR. Pertama kali, DVR akan merubah format analognya menjadi digital. Lalu menampilkan gambar CCTV di monitor TV sambil merekamnya di Harddisk. Prosesor DVR lah yang mengatur pembagian tugas ini. Jika anda mengakses DVR melalui ponsel, maka kinerja prosesor akan bertambah lagi. Jika ada 4 ponsel yang terhubung ke DVR maka si prosesor akan bekerja lebih keras lagi. Namun proses transfer videonya dikerjakan oleh prosesor GPU-nya agar tidak memberatkan kinerja prosesor DVR. Karena itulah ada istilah multiplex pada spesifikasi teknis DVR.
Multiplex berarti si DVR memiliki kemampuan untuk melakukan semua tugas tersebut dengan lancar. Bisa merekam, bisa diakses melalui Handphone, bisa playback, bisa menganalisa video, ada motion detection, ada push video dan juga ada Pan-Tilt-Zoom (PTZ). Nah agar DVR bisa melakukan semua aktifitas ini, dia harus dilengkapi dengan prosessor berkecepatan tinggi. Anggap saja Quad Core dengan GPUS Octa Core. Tentu saja harga DVR ini lebih mahal jika dibandingkan dengan DVR yang memiliki otak Dual Core dengan GPU single Core.
DVR Avtech AVC792 di atas memiliki spesifikasi 120 fps sedangkan DVR Hikvision DS-7004HVI-SH hanya 12 fps pada resolusi 4cif. Karena kedua DVR ini sama-sama 4 channel, maka untuk spesifikasi teknis Avtech angka 120fps itu harus dibagi 4 channel,sedangkan untuk Hikvision harus dikali 4 untuk mengetahui kualitas hasil rekamannya.
DVR Avtech 30 fps = DVR Hikvision 12 fps / channel
atau
DVR Avtech 120 fps = DVR Hikvision 60 fps untuk All Channel
Artinya hasil rekaman DVR Avtech lebih halus daripada hasil rekaman DVR Hikvision. Atau dengan kata lain prosesor DVR Avtech lebih tinggi karena harus memproses 30 gambar per-detik-nya untuk 1 channel CCTV.
Prosesor yang lebih cepat ini tentu akan berpengaruh terhadap fasilitas lainnya seperti Digital Zoom, Playback, Streaming atau Networking.
Untuk mendapatkan hasil rekaman yang halus pada DVR Hikvision, dari 12 fps ke 30 fps, kita harus merubah resolusi video ke cif.
3. 980H vs WD1 vs 4Cif, Cif, Qcif
Apa yang anda lihat di monitor tidak sama dengan yang anda rekam. DVR 1920x1080 artinya video outputnya yang mendukung Full HD. Hasil rekamannya tidak semerta-merta Full HD pula. Jangan terjebak, lebih telitilah mempelototi spesifikasi teknis DVR yang akan anda beli.
Setiap DVR memiliki kemampuan merekam yang berbeda-beda. Ada yang bisa merekam Cif saja, ada yang bisa 4cif dan ada yang D1. Istilah ini mengacu pada resolusi gambarnya.
- detail resolusi -
Tentu saja semakin tinggi resolusinya, semakin tajam gambar dan warnanya. Namun perbedaan kualitas gambar ini baru terlihat jelas jika menggunakan TV LCD. Sebagai contoh resolusi 4Cif dan D1 akan terlihat sama jika dilihat menggunakan TV Tabung Analog. Sebaliknya jika dilihat menggunakan TV LED maka perbedaan 4Cif dengan D1 terlihat dengan jelas. Demo CCTV paling ideal adalah menggunakan dua monitor sekaligus, analog dan digital, agar anda bisa tahu kualitas DVR-nya.
Pertanyaan yang sering diajukan ke kami adalah perbedaan D1 dengan WD1 dan 960H. Pertama-tama, WD1 dan 960H resolusinya sama, yaitu 960x480 pixel. Tergantung dari vendor DVR suka menggunakan istilah yang mana, keduanya memiliki definisi yang sama. DVR Avtech cenderung menggunakan 960H sedangkan DVR HIkvision menggunakan istilah WD1.
Sedangkan resolusi D1 adalah 720x480 pixel. Seharusnya hasil video WD1 / 960H lebih lebar daripada hasil video D1 karena 720 : 960 atau lebih lebar 240 pixel. Seharusnya haail video WD1 lebih tajam daripada D1 karena total pixelnya 552.960 pixel : 345.600 pixel. Perbedaanya hampir 2 kali lipatnya, tepatnya 207.360 pixel.
Memang benar hasil rekaman video WD1 lebih baik daripada D1, tetapi tidak signifikan. Lebih tajam sedikit, lebih natural sedikit. Justru yang kelihatan adalah ukuran gambarnya yang lebih wide. Format 960H diadakan karena TV sekarang sudah berbentuk persegi panjang, bukan kotak seperti TV analog. Jadi kalo dilihat di LCD bisa full screen gambarnya.
Hubungan Antara CCTV dengan DVR
Membeli paket CCTV memang paling praktis, tinggal pilih paket 4 channel, 8 channel atau 16 channel. Tinggal disesuaikan dengan budget yang anda siapkan. Toh ada terlalu banyak paket CCTV yang ditawarkan di toko atau di toko online internet. Paket CCTV 4 channel 3 juta ada, Paket 4 channel yang 5 juta juga ada. Paket CCTV lengkap 2 juta juga ada...bingung pilih yang mana ? Bingung di mana perbedaannya ?
Memang betul kita sudah membaca tentang cara menentukan kualitas CCTV dan DVR. Tapi begitu dihadapkan pada memilih paketan yang mana, maka kebingungan itu muncul lagi. Toko A kameranya 800 TVL, tapi merk DVR-nya tidak jelas. Toko B kamera Avtech 520TVL, tapi harga paketan CCTVnya lebih mahal 1 juta. Toko C DVR Avtech, tapi kameranya Hikvision. Nah loh...
Paket CCTV yang bagus adalah paketan yang memiliki kesimbangan antara kamera dengan DVR. Sebagai contohnya adalah DVR Hikvision DS-7204HWI-SH dengan kamera Hikvision DS-2CE55A2P-IR. Mengapa ? Karena kameranya memiliki resolusi 976x496 pixel dan DVRnya bisa merekam dengan resolusi 960x576 pixel.
Artinya kualitas video yang anda lihat di live monitor hampir sama dengan hasil rekamannya. Kami katakan hampir sama karena DVR Hikvision ini hanya mampu merekam format WD1 dengan 15fps sedangkan live view-nya adalah 30fps. Dengan kata lain pergerakan orang di live monitor akan alami dan halus sedangkan hasil rekamannya akan patah-patah karena ada 15 frame yang dihilangkan.
Andaikata DVR-nya kita ganti dengan Avtech seri AVS792 maka hasil rekaman videonya akan lebih halus karena DVR Avtech ini mampu merekam format D1 dalam 30 fps. Tentu saja harga paketan CCTVnya lebih mahal. Tapi anda membayar lebih mendapatkan hasil rekaman yang lebih baik, bukan dikantongi si penjual.
Sebaliknya, paket yang kurang ideal adalah paket CCTV yang spesifikasi DVR dan Kameranya tidak seimbang, contohnya kamera Hikvision DS-2CE55A2P-IR tadi dengan DVR Hikvision DS-7204HVI-SH.
Resolusi rekaman video DVR ini Cif, 720x466 pixel. Sudah cukup bagus, tetapi frame rate-nya yang tidak bagus, hanya .
Tampilan live view akan halus, tapi hasil rekamannya akan patah-patah. Kelebihan paket CCTV dengan menggunakan DVR ini adalah harga jualnya murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar